Kegiatan pembinaan balita |
Medan_(Medan Pos, 10 Desember 2012)
Salah satu program yang
dikembangkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam
upaya menciptakan ketahanan keluarga, adalah melalui kegiatan Bina Keluarga
Balita (BKB). Dengan adanya pembinaan balita maka dapat diketahui perkembangan
anak secara fisik maupun mental.
Pada masa balita, orangtua
mempunyai kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak secara
optimal karena pada masa tersebut hampir seluruh sel-sel otak berkembang pesat,
sehingga perlu mempersiapkan keseimbangan antara tumbuh dan kembang anak
semaksimal mungkin.
Para ahli mengatakan, masa balita
merupakan masa emas, apabila pada masa tersebut anak balita tidak dibina secara
baik, maka anak tersebut akan mengalami gangguan perkembangan emosi, sosial,
mental, intelektual dan moral yang nantinya dapat mempengaruhi sikap dan
perilakunya di masa yang akan datang.
Dalam upaya mempercepat
terwujudnya keluarga yang berkualitas pemerintah daerah telah membentuk gerakan
bersama antara pemerintah dengan masyarakat dalam mempersiapkan dan memelihara
kesehatan, hantaran tumbuh kembang balita, dan deteksi dini kelainan atau
kecacatan anak yang dinamakan BKB yang menjadi bagian dari Pos Pemberdayaan
Keluarga (Pos Daya) yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan orangtua dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang
Balita melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, emosional dan sosial
dengan sebeaik-baiknya. Kegiatan BKB dilakukan secara terpadu dengan kegiatan
PAUD dan Posyandu.
Untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas diperlukan dukungan dari semua pihak terutama para pengelola Bina
Keluarga Balita itu sendiri dan kader kelompok BKB sebagai penggerak pada lini
lapangan sehingga apa yang menjadi tujuan dari program pemerintah dalam
pengembangan Bina Keluarga Balita dapat tercapai dengan baik dan maksimal.
Sedang kelompok BKB anggotanya terdiri dari keluarga muda yang mempunyai anak
balita dengan maksud setiap keluarga memberikan prioritas yang utama terhadap
kesehatan balitanya agar tercapai keseimbangan antara pertumbuhan dan
perkembangan anak balitanya.
Untuk mendukung berkembangnya kelompok-kelompok BKB, maka
perlu dilakukan pembekalan bagi pengelola BKB dan kader kelompok BKB dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai fasilitator yang bertugas memberikan
penyuluhan dan menggerakkan masyarakat dalam rangka meningkatkan kuantitas dan
kualitas kelompok BKB agar mampu mengasuh anaknya dengan baik dan benar.
Dalam memberikan penyuluhan dan
arahan diperlukan keterampilan yang efektif agar materi penyuluhan dapat
dipahami dengan baik pula. Melalui kegiatan pembekalan bagi pengelola Bina
Keluarga Balita dan Kader Kelompok Bina Keluarga Balita diharapkan setiap
keluarga mampu meningkatkan kemampuannya terutama dalam membina anak balitanya
sehingga anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal melalui interaksi yang
baik antara orangtua dengan anak agar anak mempunyai kepribadian luhur, cerdas
serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sekilas, sebagian orang mungkin
membayangkan BKB merupakan fotokopi dari Play Group, taman Kanak-Kanak (TK)
ataupun semacamnya. Padahal, BKB merupakan pengalihan kegiatan ibu dan anak
dari rumah ke sanggar. Jadi, apa yang diajarkan ibu kepada anaknya di rumah
dikembangkan di BKB.
Di Provinsi Sumatera utara,
kegiatan BKB telah terlaksana dengan baik, namun diharapkan kepada
keluarga-keluarga di Sumut khususnya di Kota Medan, jika belum paham datang
langsung ke PPKS (Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera) yang kantornya berada di
kantor BKKBN Sumut jalan Gunung Krakatau medan. Selain itu masyarakat bisa melakukan
konsultasi pernikahan dan permasalahan rumah tangga lainnya secara gratis. (Rizal Harahap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar