Senin, 07 Januari 2013

Bina Keluarga Balita Ciptakan Ketahanan Keluarga


Kegiatan pembinaan balita


Medan_(Medan Pos, 10 Desember 2012)
Salah satu program yang dikembangkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya menciptakan ketahanan keluarga, adalah melalui kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB). Dengan adanya pembinaan balita maka dapat diketahui perkembangan anak secara fisik maupun mental.
Pada masa balita, orangtua mempunyai kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak secara optimal karena pada masa tersebut hampir seluruh sel-sel otak berkembang pesat, sehingga perlu mempersiapkan keseimbangan antara tumbuh dan kembang anak semaksimal mungkin.
Para ahli mengatakan, masa balita merupakan masa emas, apabila pada masa tersebut anak balita tidak dibina secara baik, maka anak tersebut akan mengalami gangguan perkembangan emosi, sosial, mental, intelektual dan moral yang nantinya dapat mempengaruhi sikap dan perilakunya di masa yang akan datang.
Dalam upaya mempercepat terwujudnya keluarga yang berkualitas pemerintah daerah telah membentuk gerakan bersama antara pemerintah dengan masyarakat dalam mempersiapkan dan memelihara kesehatan, hantaran tumbuh kembang balita, dan deteksi dini kelainan atau kecacatan anak yang dinamakan BKB yang menjadi bagian dari Pos Pemberdayaan Keluarga (Pos Daya) yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang Balita melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, emosional dan sosial dengan sebeaik-baiknya. Kegiatan BKB dilakukan secara terpadu dengan kegiatan PAUD dan Posyandu.
Untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas diperlukan dukungan dari semua pihak terutama para pengelola Bina Keluarga Balita itu sendiri dan kader kelompok BKB sebagai penggerak pada lini lapangan sehingga apa yang menjadi tujuan dari program pemerintah dalam pengembangan Bina Keluarga Balita dapat tercapai dengan baik dan maksimal. Sedang kelompok BKB anggotanya terdiri dari keluarga muda yang mempunyai anak balita dengan maksud setiap keluarga memberikan prioritas yang utama terhadap kesehatan balitanya agar tercapai keseimbangan antara pertumbuhan dan perkembangan anak balitanya.
Untuk mendukung  berkembangnya kelompok-kelompok BKB, maka perlu dilakukan pembekalan bagi pengelola BKB dan kader kelompok BKB dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai fasilitator yang bertugas memberikan penyuluhan dan menggerakkan masyarakat dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas kelompok BKB agar mampu mengasuh anaknya dengan baik dan benar.
Dalam memberikan penyuluhan dan arahan diperlukan keterampilan yang efektif agar materi penyuluhan dapat dipahami dengan baik pula. Melalui kegiatan pembekalan bagi pengelola Bina Keluarga Balita dan Kader Kelompok Bina Keluarga Balita diharapkan setiap keluarga mampu meningkatkan kemampuannya terutama dalam membina anak balitanya sehingga anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal melalui interaksi yang baik antara orangtua dengan anak agar anak mempunyai kepribadian luhur, cerdas serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sekilas, sebagian orang mungkin membayangkan BKB merupakan fotokopi dari Play Group, taman Kanak-Kanak (TK) ataupun semacamnya. Padahal, BKB merupakan pengalihan kegiatan ibu dan anak dari rumah ke sanggar. Jadi, apa yang diajarkan ibu kepada anaknya di rumah dikembangkan di BKB.
Di Provinsi Sumatera utara, kegiatan BKB telah terlaksana dengan baik, namun diharapkan kepada keluarga-keluarga di Sumut khususnya di Kota Medan, jika belum paham datang langsung ke PPKS (Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera) yang kantornya berada di kantor BKKBN Sumut jalan Gunung Krakatau medan.  Selain itu masyarakat bisa melakukan konsultasi pernikahan dan permasalahan rumah tangga lainnya secara gratis. (Rizal Harahap)

Tidak ada komentar: