Salah satu program yang
dikembangkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam
upaya menciptakan ketahanan keluarga, adalah melalui kegiatan Bina Keluarga
Balita (BKB). Dengan adanya pembinaan balita maka dapat diketahui perkembangan
anak secara fisik maupun mental.
Pada masa balita, orang tua
mempunyai kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak secara
optimal karena pada masa tersebut hamper seluruh sel-sel otak berkembang pesat,
sehingga oerlu mempersiapkan keseimbangan antara tumbuh dan kembang anak
semaksimal mungkin.
Para ahli mengatakan, masa balita
merupakan masa emas, apabila pada masa tersebut anak balita tidak dibina secara
baik, maka anak tersebut akan mengalami gangguan perkembangan emosi, sosial,
mental, intelektual dan moral yang nantinya dapat mempengaruhi sikap dan
perilakunya di masa yang akan datang.
Dalam upaya mempercepat
terwujudnya keluarga yang berkualitas pemerintah daerah telah membentuk gerakan
bersama antara pemerintah dengan masyarakat dalam mempersiapkan dan memelihara
kesehatan, hantaran tumbuh kembang balita, deteksi dini kelainan atau kecacatan
anak yang dinamakan BKB yang menjadi bagian dari Pos Pemberdayaan Keluarga (Pos
Daya) yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua
dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang Balita melalui
rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, emosional dan sosial dengan
sebaik-baiknya. Kegiatan BKB dilakukan secara terpadu dengan kegiatan PAUD dan
Posyandu.
Untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas diperlukan dukungan dari semua pihak terutama para pengelola Bina
Keluarga Balita itu sendiri dan kader kelompok BKB sebagai penggerak pada lini
lapangan sehingga apa yang menjadi tujuan dari program pemerintah dalam
pengembangan Bina Keluarga Balita dapat tercapai dengan baik dan maksimal.
Sedang kelompok BKB anggotanya terdiri dari keluarga muda yang mempunyai anak
balita dengan maksud setiap keluarga memberikan prioritas yang utama terhadap
kesehatan balitanya agar tercapai keseimbangan antara pertumbuhan dan
perkembangan anak balitanya.
Untuk mendukung berkembangnya
kelompok-kelompok BKB, maka perlu dilakukan pembekalan bagi pengelola BKB dan
kader kelompok BKB dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai fasilitator
yang bertugas memberikan penyuluhan dan menggerakkan masyarakat dalam rangka
meningkatkan kuantitas dan kualitas kelompok BKB agar mampu mengasuh anaknya
dengan baik dan benar.
Dalam memberikan penyuluhan dan
arahan diperlukan keterampilan yang efektif agar materi penyuluhan dapat
dipahami dengan baik pula. Melalui kegiatan pembekalan bagi pengelola Bina
Keluarga Balita dan Kader Kelompok Bina Keluarga Balita diharapkan setiap
keluarga mampu meningkatkan kemampuannya terutama dlam membina anak balitanya
sehingga anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal melalui interaksi yasng
baik antara orang tua dengan anak agar anak mempunyai kepribadian luhur, cerdas
serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Olah karenanya, sebagian orang
mungkin membayangkan BKB merupakan fotokopi dari Play Group, Taman Kanak-Kanak
(TK) ataupun semacamnya. Padahal, BKB merupakan pengalihan kegiatan ibu dan
anak dari rumah ke sanggar. Jadi, apa yang diajarkan seorang ibu kepada anaknya
di rumah dikembangkan di BKB.
Di Provinsi Sumatera Utara,
kegiatan BKB telah terlaksana dengan baik, namun diharapkan kepada
keluarga-keluarga di Sumut khususnya di Kota Medan, jika belum paham bisa
datang langsung ke PPKS (Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera) Horas Kencana yang
kantornya berada di Kantor BKKBN Sumut, jalan Gunung Krakatau No.110 Medan.
Selain itu masyarakat bisa melakukan konsultasi pernikahan dan permasalahan
rumah tangga lainnya.
Selain itu, disana juga konseling
didominasi dari kalangan remaja dan PIK remaja maupun mahasiswa. Pelayanan PPKS
disana juga melibatkan sejumlah tenaga ahli terdiri dari tenaga dokter umum,
psikolog, bidan dan juga konselor yang sewaktu-waktu bisa dihadirkan jika
sangat dibutuhkan.
Sangat diharapkan kepada remaja
yang memiliki problema seperti di atas atau masalah lain datang untuk
mendapatkan pelayanan tersebut. Semua pelayanan yang diberikan gratis tanpa
pungutan biaya apapun.
Realitas_Selasa 11 Desember 2012
(Wahyu P)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar